Minggu, 25 Desember 2011

Senin, 10 Oktober 2011

Senin, 19 September 2011

Selasa, 23 Agustus 2011

C.F.I.N >> Undervalued ?!?

Clipan Finance (CFIN) akan melakukan PUT V dalam rangka HMETD sebanyak-banyaknya 1.171.488.567 saham dengan nominal Rp 250 dan penawaran Rp 500/lembar, sehingga total dana yang diraih Rp 585.744.283.500 dan juga penerbitan sebanyak-banyaknya 911.157.774 waran seri V dimana setiap pemegang 20 saham yang namanya tercatat hingga 5 Oktober memiliki 9 HMETD (rasio 20:9) untuk membeli saham baru. Setiap 9 HMETD melekat 7 waran seri V (rasio 9:7). Cum dan ex di pasar regular/negosiasi 3-5 Oktober dan di pasar tunai 6-7 Oktober 2011. Masa perdagangan dijadwalkan 7-13 Oktober 2011. Dana hasil rights issue akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan, sewa guna usaha dan anjak piutang.

Rabu, 10 Agustus 2011

Saham Gorengan

Langkah pertama yang dilakukan bandar untuk menggoreng saham adalah mengumpulkan saham tertentu dalam jumlah yang banyak (yang dianggap memadai), sehingga bisa memakan waktu 3 bulan, bahkan bisa juga lama sekali sampai 2 tahun.
Bagi bandar untuk mengumpulkan saham dengan waktu 3 bulan tentunya bukanlah suatu pekerjaan yang lama, karena harga keuntungan nantinya sudah diperhitungkan oleh bandar.
Setelah bandar mengumpulan saham tersebut dengan jumlah yang memadai,misalnya 100.000 lot,maka mulailah bandar beraksi, dengan cara mulai menaikan harganya, dari 50 ke 52.
Apabila ternyata diharga 52 bandar tersebut mendapat guyuran dari trader lain dengan jumlah yang banyak,maka bandar akan berpikir,apakah dia akan melanjutkannya pada hari ini ataukah menunggu momentum lebih lanjut.
Tetapi bila di harga 50 diangkat sampai 60 tidak mendapat perlawanan yang berarti,maka bandar akan mengangkat harga seenaknya, bisa lewat 60,70, 80 bahkan sampai diatas 100 dalam beberapa hari.
Ketika bandar melakukan aksinya, dia akan mengangkat harga 2-4 point dengan harga 52 s/d 54, tetapi dia juga akan jualan lagi di harga 54, supaya ketika ada trader lain yang mengguyur di 53-54, dia akan balik lagi menanmpung di harga 52-53, sehingga seolah-olah harganya kuat tidak turun/harga dijagain bandar.
Hal itu dilanjutkan secara terus menerus, misal beli harga rata-rata 55, jual diharga rata-rata di 55 lagi, selanjutnya dia naikkan harga beli rata-rata di harga rata-rata 60, dia jual lagi di harga rata-rata 60, dia beli lagi di harga rata-rata 65, dia jual lagi diharga rata-rata 65, dst,istilahnya di rolling ke atas.
Kalau begitu bandar tidak untung dong? Memang ketika bandar menaikan harga, bisa untung sedikit, dan bisa juga rugi sedikit, tetapi tujuan bandar bukan mencari untung disitu, melainkan tujuannya menaikkan harga, dan dia mendapatkan keuntungan dari 100.000 lot saham yang dia beli 3 bulan yang lalu.
Setelah harga naik pada level yang bandar anggap bisa untuk mengeluarkan barang lamanya, misal 85-100, maka mulailah bandar akan secara pelan-pelan membuang barang yang 100.000lot tersebut. Atau bisa juga bandar mengeluarkan saham lama yang dia miliki karena diapun kejepit harga diatas.
Dengan demikian bisa kita simpulkan beberapa klasifikasi permainan bandar sbb :
1. Bandar kecil lebih suka menggoreng dalam waktu singkat,sehingga harga diangkat dari 50 ke harga 85 cukup dalam waktu 2-3 hari, setelah itu pesta bubar, harga melorot lagi ke harga 50-52, artinya pesta telah usai.
2. Bandar menengah, biasanya bekerja mengumpulkan barang 2 tahap,tahap ke-1 mengumpulkan diharga 50 dalam waktu sekitar 3 bulan, tahapke-2 mengumpulkan barang ketika harga mulai diangkat,trader guyuran,biasanya dia akan beli sebanyak-banyaknya dengan tidak menaikkan harga yang signifikan, oleh karena itu saham itu dari saham tidur 50, tiba-tiba naik ke 55, selanjutnya turun lagi ke 50, artinya bandar mengumpulkan lagi tahap ke-2, atau tahap ke-3 dst, sebelum dia akan mengangkat harga setinggi2nya.
3. Bandar besar, biasanya dia menggunakan kekuatannya untuk dorong harga dari 50 diangkat sampai diatas 200-250, kemudian dia maintenance, dan dia akan buang pelan-pelan diharga 200. Sehingga ketika harganya turun dibawah 200, sebetulnya permainan bandar sudah game over.
>>>>

Pada saat bandar menggoreng sahamnya, pasti bandarnya juga menggunakan beberapa kaidah tehnikal yang berlaku yaitu :
1. Bandar akan menggunakan Tehnikal Analisis juga, seperti break out, hukum volume, pola ascending triangle, pola flag and pennant,dlsb.
2. Bandar juga melihat situasi Dow fut dan regional.
3. Bandar juga memberikan berita baik seputar sahamnya, baik melalui Surat Kabar,ataupun saat ini dengan menggunakan blog ataupun Face Book (yang tentunya akan Lebih murah biayanya).
Bagaimana para Trader kecil jika bermain dengan saham ini :
1.Bagi yang tidak mempunyai waktu untuk monitoring,hindari permainan saham yang begini.
2. Bagi yang mempunyai waktu tentunya harus mengetahui cara permainannya.
3. Perhatikan setiap kelipatan harga di fraksi 5 perak, oleh karena itu ketika bandar mengangkat harga
dari 50 ke 56-57, pasti akan pull back dulu harga ke 54. Jadi juallah saham pada harga 56.
4. Demikian juga bila harga tembus diharga 61-62,pasti pull back dulu ke harga 59, juallah harga di 61.
(ambil 1-2 poin disetiap kelipatan harga di 55-60-65-70, dst.)
5.Pasang trailing stop kuat-kuat, sepanjang trailing stop tidak turun lagi, let the profit run.
6. Perhatikan siapa pemain utamanya (kita hanya bisa melihat sekuritasnya doang) dan bandar bisa menggunakan beberapa sekuritas.
7. Jangan biasakan menyimpan saham ini, dengan berpikiran besok pasti masih akan naik.
8. Pertimbangkan apabila media internet anda terkena gangguan, karena ini bisa berakibat fatal juga, karena bandar bisa membuang barangnya dalam beberapa menit.
9. Jangan menyimpan saham gorengan ini lebih dari beberapa hari ketika harga sudah tidak naik, dengan harapan/iming2 harga masih akan naik.
10. Jangan lupa faktor hokky dan berkat TUHAN juga menentukan dalam permainan seperti ini.


Wish U  Luck . . . .  GBU

Minggu, 10 Juli 2011

B U D I

PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI), emiten kimia nabati, mencatat penurunan biaya listrik sebesar hingga Rp 30 miliar per tahun dari pemanfaatan delapan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas  di delapan pabrik tapioka milik perseroan yang berada di Lampung.

Minggu, 12 Juni 2011

Trading in Bearish

Saat ini IHSG sedang bearish atau downtrend
Pola-pola trading yg cepat lebih cocok di gunakan daripada pola investing atau buy and hold..
Dalam trading in bearish, sangat di perlukan kedisiplinan, money management yg baik, Trading plan yg benar2 matang.. Dalam bearish atau downtrend CASH is THE KING.. selalu sediakan posisi uang lebih besar dari posisi dana di saham..

Untung sedikit sangat berarti di trading in downtrend.. karena sangat susah mencari untung yg besar saat ini.. Pada saat bullish, anak kecil aja bisa untung... he3
Tapi saat ini, belum tentu bapaknya bisa untung, ha3.. Walaupun begitu, jangan putus semangat.. Selalu bersyukur, dan lindungi modal anda sebaik-baiknya...

Pada Kenyataannya, banyak trader yg untungnya dari beberapa bulan yg lalu sudah habis akibat rugi yg terjadi sekarang.. apakah ini terjadi pada anda juga ? Penggunaan fasilitas margin dan mental yg blum siap kalah adalah penyebab utamanya...

Mental trader pada umumnya.. begitu abis beli, sahamnya turun.. lalu ia berpikir ah gpp, kan belum di jual belum rugi.. Kerugian yg kecil yg lama2 semakin besar karena sahamnya semakin turun.. apalagi menggunakan margin, kerugian semakin berlipat.. Sebagai trader professional anda seharusnya dapat berjiwa besar.. mengakui bahwa anda salah saat saham yg anda beli turun, mungkin karena timingnya yg kurang tepat.. Melakukan Cut Loss sesuai batas kerugian yg masih dapat anda tolerir, jangan terlalu besar atau terlalu dalam.. Ingat semakin besar persentase kerugian anda, maka semakin besar pula kenaikan yg di perlukan untuk sampai ke modal semula saat itu..
Misalnya anda beli saham di 100.. turun 10% ke 90
Dari 90 untuk naik ke 100 di perlukan bukan hanya 10% tetapi 11,1%
Apabila saham anda turun dari 100 ke 50.. rugi anda 50%
tetapi untuk naik ke posisi 100, di butuhkan kenaikan 100% dari harga 50.





Dalam trading in bearish.. kesempatan yg besar untuk untung adalah pada waktu terjadi panic selling dan rebound.. Pada Saat panic selling, saatnya membeli, dan pada saat rebound adalah saat untuk menjual... . .  Bagaimana mengetahui terjadi panic selling ?
pada umumnya Panic Selling terjadi pada saat awal2 sesi.. entah karena Dow jonesnya ancur.. kemudian market bereaksi open gap down dalam di bawah, dan terus turun, pada saat terlihat market tidak kuat untuk turun lagi, saat itu cobalah masuk dengan porsi yg tidak terlalu besar, cari saham2 yg tertekan cukup dalam yg di minati banyak pemain... Jangan coba menangkap pisau jatuh dengan tangan kosong, selalu gunakan sarung tangan.. sarung tangan ini adalah money management, trading plan.. selalu buat dimana level harus exit .. pada waktu rebound apa ada alasan yg kuat untuk di keep atau di jual esok harinya, apakah anda yakin besok akan naik lagi ? ataukah harus jual pada hari itu ?

Bagi yang sering kena Cut Loss dan trading rugi melulu, disarankan istirahat dahulu, karena KUNCI KEMENANGAN DARI TRADER adalah SABAR MENUNGGU, bukan ke'aktifan daLAM bertrading.
Dalam posisi BEARSIH, CASH IS THE KING dan NO TRADING IS THE WINNER.


Bagi yang mau nyopet dibutuhkan keahlian nyopet, yang biasanya ada 2 faktor :
1. Bagi yang menggunakan On Line Trading, sudah pandai dan trampilkah tangan anda untuk ketik buy and sell dengan cepat & benar? Jangan sampai mo sell malah keliru klik buy lagi . . . Disamping itu diperlukan skill dalam mengambil keputusan yang cepat.
2. Bagi yang menggunakan Broker, apakah komunikasi anda dengan broker anda bisa berlangsung dengan cepat? Mengingat 1 broker menghadapi beberapa puluh , bahkan ratusan nasabah.....


Saat-saat bearish seperti inilah ujian trader yang sebenarnya . . . .

Sabtu, 28 Mei 2011

Reversal & Retracement

Seandainya Anda bisa dengan mudah membedakan antara Retracement dan Reversal(Pembalikan) maka bukan tidak mungkin apabila Anda bisa membuat keuntungan dengan mudah dalam trading Anda.

Secara sederhana Reversal mudah dimaknai dari Arti katanya = pembalikan(Pergantian tren).
Sedangkan Retracement artinya adalah reversal sementara, atau temporary reversal.
Bisa dibilang sebuah Retracement yang kebablasan berarti Reversal :)

Bagaimana cara mengidentifikasi suatu Retracement dalam pergerakan harga(chart)


Cara pertama yang cukup populer adalah dengan menggunakan level fibonacci, umumnya nilai atau area retracement akan berkisar di 38,2 % 50,0 % dan 61,8 % sebelum arah bergerak melanjutkan tren secara keseluruhan.
Jika pada kisaran tingkat ini mampu terlewati, kemungkinan besar akan terjadi pembalikan tren.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:



Area dengan gambar ungu adalah level retracement, pada contoh pertama Retracement terjadi hingga di kisaran 68% level fibonacci, dan pada contoh kedua pada kisaran 50% level fibonacci.
Terlihat pula di gambar bahwa retracement adalah pembalikan tren sementara, untuk kemudian mengikuti tren induk/awal(dalam contoh gambar UpTrend/Bullish)

Cara Kedua, untuk mengidentifikasi suatu retracement adalah dengan menggunakan analisa/teknik pivot point.
Dengan menggunakan pivot points maka trader bertumpu pada hasil kalkulasi support dan resistance, dimana biasanya ada 6 level/titik yg dihitung yaitu, S1 , S2 , S3 dan R1 , R2 , R3. S1 artinya support pertama, R1 artinya Resistance pertama, dst.

Lihat gambar dibawah ini:


Jadi apabila dalam tren naik harga bergerak memantul kembali keatas setelah menyentuh S1, maka ini adalah Retracement. Namun Apabila harga terus menerjang S2, lalu ke S3 maka kemungkinan besar terjadi pembalikan tren=Reversal.


Cara ketiga, mengidentifikasi Retracement adalah dengan menggunakan garis tren/TrendLine. Dasar analisanya adalah apabila garis tren terlewati(break) maka Reversal, apabila memantul kembali itu berarti Retracement.

Bagaimana Menggambar Sebuah Grid fib

Jadi bagaimana kita mengidentifikasi pola fibonacci pada tabel. Mudah, kita menggambar kotak Fibonacci (fib grid) menggunakan poin ayunan. Berikut ini sebuah contoh:






Menggambar grid  fib dari titik tinggi ayunan dan titik rendah ayunan. Perangkat lunak charting Anda biasanya ada fitur ini. Ini adalah fitur standar pada paket charting software. Jika tidak ada, Anda dapat menghitung secara manual dengan menggunakan rumus ini:

Hitung kisaran dari sudut ayunan tinggi ke rendah titik ayun.

Sekarang kalikan kisaran kali rasio fibonacci38,2% (0.382), 50% (0,500), dan 61,8% (0,618).

Akhirnya, mengurangi jumlah tersebut dari titik tinggi ayunan. Yang akan memberikan Anda tingkat Fibonacci.


Kesimpulan:

* Jadi suatu pola pembalikan akan kita identifikasi pertama kali sebagai Retracement. Namun jika Retracement ini kebablasan maka yg terjadi adalah Reversal.

* Meskipun dengan metode-metode seperti yg dipaparkan diatas menunjukkan suatu pola retracement/reversal, namun tetap tidak ada yg memastikan hasil akhir saat hari ini perdagangan ditutup. Pengalaman dan waktu yg cukup didepan layar tetap tidak bisa digantikan yg akan membuat Anda semakin mudah dalam mengidentifikasi retracement ataupun reversal.

* Tabel berikut akan memaparkan perbandingan kriteria antara Reversal dan Retracement, semoga bisa mempermudah bagi Anda dalam membedakan dan mengidentifikasi.
Retracement Reversal
Terjadi saat tren terbentuk dengan kuat atau setelah terjadi pergerakan harga yg kuat. Bisa terjadi kapan saja.
Bersifat sementara(jangka pendek,memantul) Bersifat final
Bersifat teknikal.














Bersifat fundamental.(ada berita/kondisi real/pasar yg mempengaruhi)

Parabolic SAR

Indikator Parabolic SAR

SAR adalah indikator teknis yang dikembangkan oleh seorang analis bernama Welles Wilder(Pencipta indeks kekuatan relatif). SAR ditampilkan sebagai rangkaian titik-titik ditempatkan/terletak di atas atau di bawah harga.
Dari posisi diatas/bawah tersebut oleh para trader digunakan untuk menghasilkan sinyal transaksi tergantung di mana posisi titik-titik tersebut.


Titik yang diletakkan di bawah harga dianggap sebagai sinyal bullish.
Sebaliknya, titik yang terletak di atas harga menggambarkan bahwa beruang memegang kendali dan bahwa momentum kemungkinan akan tetap mengarah ke bawah.


Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali macam indikator dalam trading , yang menarik dari parabolic SAR adalah terletak pada kemudahan penggunaannya(mudah dilihat) dari penjelasan singkat diatas terlihat sederhana sekali bukan..
Selain itu indikator ini memiliki keistimewaan lain yaitu dalam menunjukkan saat adanya pembalikan(berakhirnya) suatu trend.
Pada gambar dibawah terlihat bagaimana parabolic SAR membantu memberikan sinyal pembalikan tren. Saat titik baru muncul diatas berarti tren selanjutnya adalah bearish(turun), untuk memastikan tunggu sampai terbentuk 3 titik diatas.
Dan pada contoh berikutnya, titik baru muncul dibawah harga, berarti tren selanjutnya adalah bullish(naik).




Kegunaan lain dari SAR, adalah menunjukkan kepada kita, kapan seharusnya kita harus keluar dari trade kita sekarang.


Pada gambar diatas, Seumpama anda memegang posisi jual, maka ketika parabolic SAR memunculkan 3 titik baru dibawah, sebaiknya segera Anda meng close posisi dan membukukan keuntungan, karena ada kemungkinan besar tren akan berubah bullish, sehingga potensi keuntungan anda menjadi hilang.
Jadi apabila ada 3 titik baru dibawah = tren jual berakhir, bersiap-siap untuk tren beli/bullish.
Sedang ada 3 titik baru diatas = tren beli berakhir, bersiap-siap trend jual/bearish.


Kelemahan Parabolic SAR.

Memang tidak bisa dipungkiri SAR membantu memberikan sudut pandang yang mudah dalam menentukan tren. Namun indikator Parabolic SAR ini hanya akurat apabila suatu tren sudah terbentuk kuat di pasar.
Dalam kondisi dimana harga bergerak secara dramatis(volatile/Choppy) parabolic sar menjadi kurang efektif. Kedua pada kondisi market dimana tren menyamping(sideways), indikator SAR sering memunculkan(false signal) sinyal yang salah.

Kesimpulan:

* Indikator Parabolic SAR ditampilkan dengan pola titik-titik diatas dan dibawah harga.
* Titik di posisi atas = Tren Bearish/Jual/Turun
* Titik di posisi bawah = Tren Bullish/Beli/Naik
* 3 Titik baru di posisi berlawan dengan sekarang, bisa dianggap sebagai sinyal awal akan terjadinya pembalikan arah tren
* Indikator parabolic SAR efektif pada suatu tren yang jelas/kuat atau telah valid di pasar, tren naik atau tren turun.
* Pada kondisi tren menyamping/sideways, atau saat harga bergerak sangat volatile, indikator SAR kurang efektif dan dimungkinkan memunculkan false signal(sinyal salah).
* Seperti pada umumnya tidak ada yg sempurna dalam sebuah indikator, menggabungkan dengan indikator lain untuk menyempurnakan keseimbangan adalah alternatif yg bagus dan bisa dicoba-coba.

Moving Average

Bagaimana cara menghitung indikator MA? MA dihitung berdasar nilai rata-rata pergerakan pair. Nilai rerata bisa diambil dari harga tertinggi, terendah, pembukaan, penutupan ataupun median(tengah). Sekarang ini indikator MA boleh dibilang syarat dalam suatu aplikasi trading online. Anda tidak perlu susah-susah menghitung, tinggal Anda pasang saja(Enak bukan).

Memahami arti dari indikator MA, relatif adalah sangat mudah:
* Apabila harga sekarang berada dibawah garis MA, maka tren adalah Turun.
* Apabila harga sekarang berada diatas garis MA, maka tren adalah Naik.
Mari kita lihat gambar dibawah ini:


Diatas adalah contoh dimana tren sedang naik/bullish, cara mudah membacanya adalah grafik candle terletak diatas garis MA. Nilai 10 SMA artinya simple moving average dengan periode 10, dihitung dari rerata 10 nilai sebelumnya.

Dalam kenyataannya tidak ada yg sempurna mengenai suatu indikator, terkadang ada riak-riak candle yang bergerak keatas/kebawah garis tren(melawan). Hal inilah yang sebagian besar trader akan bereaksi terlalu cepat sebagai tanda akan ada perubahan tren, tapi sekali lagi apakah ini sudah pasti akan terjadi perubahan? Dalam situasi dimana terdapat berita-berita fundamental yg sedang dirilis, sangat memungkinkan bahwa candle akan bergerak melawan tren.

Lihat contoh gambar dibawah ini. MA tren turun.


Pada situasi seperti ini, hendaklah kita mau untuk bersusah payah sedikit :), coba lihat berita apakah barusan ada berita yang sedang dirilis, lihat bobot berita tersebut, seberapa potensi berita tersebut akan merubah arah tren?

Baik mari kita tunggu beberapa saat dan lihat perkembangan.


Ternyata harga kembali bergerak turun, jadi reaksi diatas hanyalah sementara karena ada berita yg mempengaruhi pergerakan.

Sedikit trik untuk analisa dan kondisi seperti diatas adalah, dengan menggabungkan beberapa MA sekaligus. Yaitu seperti yg umum digunakan oleh para trader adalah, menggunakan faster MA, dan slower MA. Faster MA memiliki periode < Slower MA. Sesuai dengan bahasanya Faster MA(memiliki periode lebih kecil) akan bereaksi lebih cepat daripada slower MA.

Dan untuk mendapatkan prediksi arah tren yang lebih sempurna. Maka:
* Tren naik : Garis Faster MA diatas garis Slower MA
* Tren turun : Garis Faster MA dibawah garis Slower MA.


Lihat contoh penggabungan 2 MA pada tren naik.

Garis berwarna biru adalah faster MA, dan saat tren naik selalu berada diatas garis berwarnan orange(Slower MA).

Dengan menggabungkan 2 MA, ini diharapkan bisa memberikan ketenangan trader dalam menyikapi apabila terjadi riak-riak pergerakan candle.

Melihat dari karakteristik formula indikator MA, maka indikator ini dikategorikan dalam Lagging Indikator(Indikator yg terlambat), mengapa? Ya, karena dihitung berdasarkan nilai yang telah muncul atau terjadi. Jadi lagging indikator bisa membantu kita menentukan tren, namun masih kurang memadai untuk digunakan sebagai tanda untuk membuka posisi.

Jenis Indikator MA, Terdapat 2 jenis MA, yang sering digunakan :
1. SMA : Simple Moving Average
2. EMA : Exponential Moving Average

Perbedaan pada EMA, adalah dengan diberikannya pembobot pada masing-masing nilai. Dimana semakin kekanan semakin besar(eksponensial). Efek yang terjadi adalah garis yang terbentuk akan bereaksi lebih cepat/responsif terhadap perubahan harga.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini, perbandingan garis SMA, dan EMA dengan periode yg sama 30.


Jadi apabila secara bersamaan Anda menempatkan 2 jenis MA(SMA, EMA) dengan periode yang sama, Maka dalam hal ini EMA 30 = Faster MA, dan SMA 30 = Slower MA.