Sabtu, 21 April 2012

Hyperactive Trading


HYPERACTIVE TRADING

Hyperactive [superactive] trading atau juga sering disebut overtrading adalah suatu aktivitas transaksi supersibuk [termasuk pemburuan informasi/rumor] dalam berinvestasi di pasar saham. Sikap hyperactive trading ini kalau tidak segera diturunkan derajat intensitasnya akan membawa kita pada suatu situasi dimana saham akan 'menguasai' keseluruhan waktu, pikiran dan energi kita. Probabilitas resiko menjadi semakin tinggi ketika kita tidak mempunyai pemahaman yang baik akan apa yang sedang kita lakukan. Awal timbulnya sikap hyperactive trading adalah karena terjun di dunia pasar saham tanpa didukung dengan pemahaman yang baik tentang seluk beluk berinvestasi saham. Bukankah kemenangan itu bisa kita dapatkan dengan sandaran konsep jelas, logika jernih dan tanpa ada keharusan tiap hari membuka front tempur di hiruk pikuk pasar  dan tanpa perlu dengan kesibukan transaksi yang luar biasa ? Membeli saham harusnya didasari dengan konsep, pertimbangan dan  sandaran logika yang jelas, bukan keluar masuk pasar dan bongkar pasang saham berbalapan dengan pergerakan temporar market atau tergiur rumor yang terkadang sarat dengan kepentingan. Bukankah semua saham ada waktunya panen asal fundamentalnya baik dan jika kita mendapatkannya di harga terbaik? Tanpa kita sadari ternyata biaya hyperactive trading yang harus kita bayar sangat mahal, diantaranya : 1] Biaya waktu (aktivitas tanpa produktivitas) dan kesehatan, karena harus plototin monitor nonstop 2] Biaya transaksi yang berlipat 3] Biaya selisih bid & offer  4] Biaya sosial, karena menjadi alat saham, keseluruhan waktu dihabiskan untuk urusan saham  5] Biaya psikologis, ini biaya yang paling mahal, sikap hyperactive trading akan menyimpangkan segala strategi trading yang terbaik sekalipun, dan pada gilirannya akan merembet pada pendestruksian bangunan psikologi kehidupan kita.


sahampemenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar